Mengenal Allah Tri Tunggal secara Sederhana

Aug 28, 2019 / Hendri Anggoro

Apa yang saya tulis di bawah mungkin akan menimbulkan perdebatan, namun tidak mengapa  selama debat itu muncul dengan alasan kebenaran dan membangun. Tulisan ini juga saya buat sesederhana mungkin, berdasarkan pengalaman pribadi serta yang terutama dari apa yang saya temukan di Alkitab sejauh ini.
Sebelum kita melanjutkan membaca, alangkah baiknya jika konsep Tri Tunggal yang selama ini mungkin sudah tertancap kuat di benak kita, sejenak kita letakkan, dan marilah kita coba membaca seperti seorang anak kecil yang belum tahu apa-apa. Setelah kita selesai membaca sampai bagian akhir, barulah kita coba membandingkannya dengan konsep yang kita ketahui sebelumnya, manakah yang paling sesuai dengan Alkitab? Mungkin keduanya? Tentu saja apapun hasilnya nanti, hanya yang sesuai dengan Alkitablah yang perlu kita percayai.
Baiklah, kalau begitu langsung saja kita mulai. Untuk memudahkan, mayoritas akan saya buat dalam bentuk tanya dan jawab.
 
Apakah Allah ada tiga?
Ya, benar. Tiga di sini adalah benar-benar tiga pribadi secara jumlah, bukan hanya tiga secara kepribadian ataupun jabatan.
<ul style="margin: 0px 0px 1.71429rem; padding: 0px; border: 0px; font-size: 14px; vertical-align: baseline; list-style-position: outside; list-style-image: initial; line-height: 1.71429; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif;">
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, …” (Kej 1:26a TB). Kata “Kita” di sini adalah bentuk majemuk, yang secara pasti menunjukkan lebih dari 1 Pribadi.</li>
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” (Kis 7:55, 56 TB). Stefanus secara jelas melihat kehadiran 2 Pribadi yang berbeda, yaitu Anak Manusia dan Allah Bapa.</li>
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Luk 3:22). Ayat ini bahkan secara utuh menghadirkan 3 Pribadi Allah, yaitu Roh Kudus, Putra, dan Bapa.</li>
</ul>
Sebetulnya masih (sangat) banyak ayat di Alkitab yang menunjukkan adanya 3 Pribadi, namun 3 contoh ayat untuk saat ini saya rasa telah sangat membantu.
Bukankah selama ini Mereka disebut Satu?
Benar, namun Satu adalah lambang kesatuan, bukan jumlah.
<ul style="margin: 0px 0px 1.71429rem; padding: 0px; border: 0px; font-size: 14px; vertical-align: baseline; list-style-position: outside; list-style-image: initial; line-height: 1.71429; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif;">
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">… supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: (Yoh 17:22b TB). Secara jelas Tuhan Yesus menganalogikan “satu” adalah seperti tubuh Kristus, yaitu orang-orang percaya. Orang-orang percaya, Anda dan saya, secara jumlah tetap lebih dari satu, bukan?</li>
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan (Fil 2:2) </li>
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">Di dalam <a class="external text" style="margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline; outline: none; color: #9f9f9f;" href="http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+6%3A4" rel="nofollow">Ulangan 6:4</a> ditulis bahwa Tuhan itu Esa. Keesaan ini pada bahasa aslinya (ekhad) adalah “kesatuan dari berbagai satuan”. Contohnya, pada <a class="external text" style="margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline; outline: none; color: #9f9f9f;" href="http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+2%3A24" rel="nofollow">Kejadian 2:24</a> ditulis “keduanya(manusia dan istrinya) menjadi satu (ekhad) daging” berarti kesatuan dari 2 manusia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Tuhan)</li>
</ul>
Hmm, kalau begitu ketika berdoa, kita meminta kepada siapa?
Bapa. Secara jelas Tuhan Yesus dan Rasul Paulus mengajarkan demikian.
<ul style="margin: 0px 0px 1.71429rem; padding: 0px; border: 0px; font-size: 14px; vertical-align: baseline; list-style-position: outside; list-style-image: initial; line-height: 1.71429; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif;">
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Mat 7:11)</li>
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu … (Ef 1:17a)</li>
</ul>
Jika meminta ke Tuhan Yesus?
Boleh juga, namun karena di Alkitab disebut 1-2 kali saja, jadi sifatnya tersirat adalah insidentil.
<ul style="margin: 0px 0px 1.71429rem; padding: 0px; border: 0px; font-size: 14px; vertical-align: baseline; list-style-position: outside; list-style-image: initial; line-height: 1.71429; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif;">
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” (Yoh 14:14)</li>
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">(serta beberapa contoh ketika orang-orang sakit meminta langsung kepada Tuhan Yesus untuk disembuhkan.)</li>
</ul>
Yang terpenting di sini adalah meminta DALAM NAMA YESUS. Apa artinya? yaitu berdasarkan SIAPA Yesus dan APA yang DILAKUKAN-Nya.
<ul style="margin: 0px 0px 1.71429rem; padding: 0px; border: 0px; font-size: 14px; vertical-align: baseline; list-style-position: outside; list-style-image: initial; line-height: 1.71429; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif;">
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">… whatever you request along the lines of who I am and what I am doing, I’ll do it. … I mean it. Whatever you request in this way, I’ll do. (John 14:13-14 MSG) (… apapun yang engkau minta berdasarkan SIAPA AKU dan APA YANG AKU LAKUKAN, Aku akan melakukannya. … Aku bersungguh-sungguh. Apapun yang engkau minta dengan cara seperti ini, Aku akan melakukannya.)</li>
</ul>
Bapa dan Tuhan Yesus sekarang kan secara fisik ada di sorga, lalu di bumi kita bersekutu dengan siapa?
Roh Kudus, tentu saja.
<ul style="margin: 0px 0px 1.71429rem; padding: 0px; border: 0px; font-size: 14px; vertical-align: baseline; list-style-position: outside; list-style-image: initial; line-height: 1.71429; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif;">
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu (to be in close fellowship with you, AMP) (Yoh 16:7)</li>
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. (2 Kor 13:13)</li>
</ul>
Roh Kudus akan membawa kita mengenal Tuhan Yesus lebih dalam lagi.
Lalu, bagaimana cara mengenal Bapa?
Kenallah Tuhan Yesus. Karena mengenal Tuhan Yesus adalah mengenal Bapa secara TEPAT.
<ul style="margin: 0px 0px 1.71429rem; padding: 0px; border: 0px; font-size: 14px; vertical-align: baseline; list-style-position: outside; list-style-image: initial; line-height: 1.71429; color: #444444; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif;">
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? (Yoh 14:7-10a TB)</li>
<li style="margin: 0px 0px 0px 2.57143rem; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline;">Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia (Kol 1:19)</li>
</ul>
 
Demikian secara singkat dan sederhana tulisan saya, kiranya dapat menjadi berkat dan semakin memperdalam pengenalan (bukan sekedar pengetahuan) kita dengan Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Tuhan memberkati.