Tuhan yang Baik

Feb 27, 2023 / Nathasya Simandjuntak

Saya adalah seorang Kristen dari lahir jadi kalimat "God is good" atau "Tuhan itu baik" adalah hal yang sangat umun di telinga saya. Rasanya, sejak di dalam kandungan saya sudah mengenal kalimat itu. Tapi apakah dengan sering mendengarnya membuat saya memahami makna sebenarnya? 
 
Di pikiran saya, saat mendengar kalimat itu, ya biasa saja, tidak ada spesialnya. karena menurut saya, Dia adalah Tuhan jadi pasti Dia baik. 
 
Sampai suatu hari, pandangan saya soal kalimat itu berubah, saya mulai memahami makna sebenarnya dari kalimat "Tuhan itu Baik". 
 
Saat itu saya merasa mengalami banyak kegagalan dalam hidup. Dimulai dari gagal ikut lomba, tidak menjadi lulusan terbaik di sekolah, kehilangan banyak teman, dan saat ditolak beberapa kali saat interview pekerjaan. Dari kejadian-kejadian itu, saya memutuskan untuk berhenti bermimpi. saya sudah muak sekali dengan hidup, jadi saya menerapkan prinsip "yang penting hidup".Saya pun mulai berfikir, bahwa apa yang saya terima ini adalah hukuman karena saya sangat tidak mempedulikan Tuhan. Saya tidak taat, saya keras kepala, saya sering kali melukai hati-Nya dengan sengaja. 
 
Sampai suatu hari, saya diterima pekerjaan di suatu perusahaan di Surabaya. Perusahaan yang 5 kali lebih kecil dari semua perusahaan yang saya lamar sebelumnya. Tapi, siapa yang tahu kalau perusahaan itu dipakai Tuhan untuk mengubah cara pandang saya melihat Dia? Disana, saya mengalami banyak sekali kebaikan. Apapun yang saya perbuat dibuat menjadi mudah. Saya bahkan diizinkan untuk mempelajari semua hal yang saya ingini. 
 
Semua kebaikan itu sejujurnya membuat saya bingung, mengapa orang sekurang ajar ini tetap diizinkan Tuhan merasakan kebaikanNya? Lalu, Tuhan menjawab lewat hati saya, "Aku baik, bukan karena kamu baik ke Aku. Aku baik karena Aku baik"
 
Pecah tangisan saya saat saya memperoleh jawaban itu, selama ini saya merasa bahwa segala hal baik dalam hidup saya karena ulah tangan saya sendiri. Tapi semuanya salah, semuanya karena kasih karuniaNya. 
 
Mulai saat itu, saya berhenti menganggap semua hal buruk yang terjadi dalam hidup saya adalah hukuman. Saya juga berhenti menyamakan pola pikir Tuhan dengan manusia. Manusia akan mengasihi manusia yang mengasihi dia. Tapi Tuhan tidak seperti itu, Tuhan tidak butuh alasan untuk mengasihi saya dan Anda. Tuhan itu baik, bukan karena kita baik ke Dia. Tapi karena Dia memang baik. 
 
 
Tuhan Yesus Memberkati